JAKARTA, KOMPAS.com - Pembersihan lautan sampah di kawasan hutan mangrove Muara Angke oleh petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu telah diselesaikan pada Jumat (23/3/2018).
Kepala Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan dan Kebersihan Suku Dinas Lingkungab Hidup Kepulauan Seribu Ary Prabowo mengatakan, proses pembersihan selanjutnya dilakukan oleh Komunitas Mangrove Muara Angke.
"Kita sudah koordinasi dengan Komunitas Mangrove kalau sekarang sudah bisa diselesaikan hari ini ya kita serahkan ke komunitas," kata Ary kepada Kompas.com.
Ary menyampaikan, Komunitas Mangrove Muara Angke akan menanam pohon mangrove di lahan bekas lautan sampah. Menurut dia, tidak semua sampah akan diangkut dari sana.
"Kita hanya akan angkut yang plastik-plastik saja yang kering-kering begitu. Yang sudah bercampur dengan lumpur kita pertahankan untuk ditanami mangrove," katanya
Menurut Ary, mangrove tidak bisa hidup apabila semua sampah dan lumpur dikeruk. Oleh karena itu, sampah-sampah yang tercampur lumpur akan ditimbun dengan lumpur sebelum ditanami mangrove.
Ary menyebut pembersihan sampah telah mencapai 95 persen. Ia juga menyampaikan, sudah ada 110 ton sampah yang diangkut dari sana menuju tempat pembungan sampah di Bantargebang.
Bibir pantai di kawasan Hutan Mangrove Ecomarine itu dipenuhi sampah sejak awal Februari 2018.
Sampah-sampah tersebut didominasi sampah plastik seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, hingga kemasan makanan ringan.
Ketua Komunitas Muara Angke Risnandar mengatakan, lautan sampah tersebut muncul akibat fenomena baratan atau angin barat yang membawa sampah-sampah di laut merapat ke daratan. ARDITO RAMADHAN
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kondisi Kawasan Mangrove Muara Angke yang Sempat Dipenuhi ..."
Post a Comment