Apa alasannya? Prilly juga mengungkapkan bahwa ia kaget saat video sampah di Manta Point Nusa Penida menjadi viral.
"Aku udah tahu beritanya. Aku kaget dan sangat menyayangkan banget. Apalagi itu diabadikan sama wisawatan luar yang dia datang ke Indonesia buat ngelihat keindahan tapi pas nyelem malah lihat sampah," kata Prilly di kantor detikcom, Jakarta Selatan Senin (12/3/2018).
Tak hanya kaget dan menyayangkan, sebagai orang Indonesia ia pun malu. Bagi dia, sampah yang dibawa masing wisatawan hendaknya disimpan pribadi sampai menemukan tempat sampah, bukan malah membuangnya sembarangan.
"Aku cuma pengen ngomong, tolong dong dibangun kesadarannya. Sampahnya di keep dulu. Kalau nggak ada tong sampah ditaruh kantong di tas dulu, ngapain harus dibuang ke laut. Nggak malu sama turis capek-capek datang ke Indonesia malah melihat sampah," urai gadis kelahiran Tangerang itu.
Lautan Nusa Penida yang tercemar sampah (Rich Horner/ABC Australia) |
BACA JUGA: Kondisi Terkini Laut Nusa Penida yang Bersih
Tak hanya itu, efek yang diakibatkan sampah akan berdampak buruk bagi citra pariwisata Indonesia. Jadi, ia mengajak semua yang suka jalan-jalan agar menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Nation brandingnya akan jelek. Kan berpengaruh banget," kata Prilly.
"Kalau negara ingin maju ya pemikiran masyarakatnya harus lebih maju. Saran sepele aja jangan buang sampah sembarangan," ucap Prilly seraya mengajak.
BACA JUGA: Banteng Italia di Gedung Sate(msl/aff)
Baca Lagi dah di situ https://travel.detik.com/travel-news/d-3912364/soal-sampah-di-laut-bali-prilly-latuconsina-malu-sama-turisBagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Sampah di Laut Bali, Prilly Latuconsina: Malu Sama Turis"
Post a Comment