
Hal tersebut diungkapkan oleh Ujang Solihin, Kasubdit Barang dan Kemasan, Dirjen Pengelolaan Sampah KLHK dalam briefing kepada media. Sampah termasuk faktor utama kenyamanan turis selain perlakuan penyambutan lainnya.
"Pengelola wisata belum menganggap penting sampah di destinasi wisata itu. Padahal keberadaan sampah ini pengaruh sekali sama kunjungan turis," kata Ujang di Gedung Manggala Wanabakti, KLHK, Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Ujang mencontohkan saat perairan Nusa Penida dikabarkan turis asing sedang tercemar sampah. Ia khawatir turis tidak nyaman dan mengurungkan niatnya ke Bali atau daerah lainnya jika terus terjadi lagi hal serupa.
"Apalagi kemarin di Bali itu yang bikin viral sampah di sana kan turis itu sendiri waktu diving. Jadi masalah ini ya harus jadi prioritas di destinasi wisata," tegas Ujang.
"Untuk orang asing itu sangat concern terhadap sampah dan prinsip perlakuannya sama. Kalau sudah kritis dan urgensi, skala prioritas harus turun langsung," imbuh dia.
Tak hanya sampah di laut, Ujang juga menanggapi sampah di gunung-gunung di Indonesia. Ia mengaku prihatin dengan keadaan gunung yang harusnya bersih karena jadi daerah penyangga malah kotor.
"Kalau di gunung itu biasanya para pendakinya tidak sadar lingkungan. Terutama sampah plastik. Jadi harus ada edukasi ke pendaki juga para porter dan guide-nya," kata dia. (msl/fay)
Baca Lagi dah di situ https://travel.detik.com/travel-news/d-4219782/klhk-prihatin-pengelola-wisata-belum-serius-soal-sampahBagikan Berita Ini
0 Response to "KLHK Prihatin, Pengelola Wisata Belum Serius Soal Sampah"
Post a Comment