Search

TOSS Gelgel Dua Bulan Tak Operasi, Sampah Meluber - Jawa Pos

BALI EXPRESS, SEMARAPURA - Program Tempat Olah Setempat (TOSS) yang dijalankan sejumlah desa di Klungkung, ternyata tak semuanya berjalan dengan baik. Salah satunya TOSS Desa Gelgel. Sejak sekitar dua bulan, program Pemkab Klungkung itu tidak jalan di sana. TOSS Gelgel berhenti mengolah sampah karena berbagai persoalan.

Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Gelgel Made Ari Jaya Sena Minggu (24/3) mengatakan, tenaga kerja menjadi salah satu penyebab TOSS itu berhenti beroperasi. Pekerja yang bertugas mengolah sampah di sana mengundurkan diri. Tinggal buruh angkut saja yang bertahan. “Kami sudah berusaha sampai ke luar Bali mencari pekerja, tetap tidak dapat,” ungkapnya.

Pihaknya pun tak mengetahui pasti alasan warga enggan menjadi buruh olah sampah. Padahal dilihat dari sisi pendapatan, TOSS setempat berani membayar Rp 60 ribu per hari. Dalam sebulan, seorang buruh bisa membawa pulang Rp 1,5 juta.

“Bisa saja gaji yang kami berikan paling besar di antara TOSS lain. Tapi karena yang diolah adalah sampah, tidak ada mau. Saya kira itu manusiawi, setiap hari bergelut dengan sampah, bosan juga,” terangnya.

Persolan lain adalah mesin pengolahan. Jumlah mesin yang ada tak sebanding dengan volume sampah yang masuk ke sana. Sekitar 8-10 ton per hari. TOSS tersebut hanya memiliki 1 mesin pencacah sampah dan 1 mesin pelet. Sehingga sampah menumpuk. Selain keterbatasan mesin, sampah yang masuk tidak bisa langsung diolah menjadi pelet. Sampah terlebih dulu dimasukkan ke dalam keranjang untuk proses peyeumisasi. Dalam beberapa hari baru dicacah, lanjut diolah menjadi pelet.

“Hanya orang gila yang bilang sampah masuk langsung bisa diolah,” ujarnya.  Ia pun menegaskan mengolah sampah dengan program itu tak semuda membalikkan telapak tangan.

Meski TOSS tersebut tak lagi mengolah, sampah masyarakat Gelgel tetap diangkut dan dibawa ke TOSS. Alhasil sampah pun meluber. Sampah tetap dibawa ke sana lantaran tidak ada tempat lain. Lahan seluas 14 are tak mampu menampung sampah sehingga meluber.

“Kalau pemerintah bisa memberikan solusi penanganan sampah ini, kami dengan senang hati, wellcome. Tapi sepertinya itu jauh panggang dari api,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung AA Kirana mengaku sudah mengetahui persoalan tersebut. Ia mengaku sudah sempat ke sana bersama Bupati I Nyoman Suwirta sekitar tiga pekan lalu.

“Bagi TOSS yang mengalami kesulitan tenaga kerja akan kami kumpulkan. Kami dari pemerintah akan bantu carikan tenaga kerja. Gajinya tetap dari TOSS di desa,” ujar Kirana.

Ia pun memberikan solusi agar TOSS yang kekurangan mesin atau hal lain agar komunikasi dengan pemerintah desa untuk menyisihkan APBDes untuk menangani masalah sampah. “Minimal 20 persen disisihkan, kan lumayan. Bisa juga pungut iuran dari warga yang dilayani,” jelas Kirana.

(bx/wan/yes/JPR)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ https://baliexpress.jawapos.com/read/2019/03/24/127272/toss-gelgel-dua-bulan-tak-operasi-sampah-meluber

Bagikan Berita Ini

0 Response to "TOSS Gelgel Dua Bulan Tak Operasi, Sampah Meluber - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.