Search

Sampah plastik: Mengapa sejumlah negara memulangkan limbah ke negara pengirim? - Tribunnews

Pada Mei lalu, Filipina mengirim berton-ton sampah kembali ke Kanada, setelah kedua negara terlibat perseteruan diplomatik yang ditandai oleh ancaman Presiden Rodrigo Duterte bahwa dirinya akan "berlayar ke Kanada dan membuang sampah mereka di sana".

Selain Filipina, ada sejumlah negara yang mendesak negara-negara pengirim sampah untuk mengambil kembali limbah mereka.

Praktik pengiriman sampah yang bisa didaur ulang ke luar negeri dilakoni negara-negara kaya karena biayanya murah, membantu memenuhi target pendauran ulang, serta mengurangi beban tempat pembuangan akhir.

Di sisi lain, bagi negara berkembang, menerima kiriman sampah berarti ada uang yang bisa didulang.

Masalahnya, sampah plastik dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang tidak bisa didaur ulang kadang bercampur dalam kiriman sampah dan berujung di tempat pemrosesan limbah yang ilegal.

Di mana saja kejadian ini berlangsung dan apa saja langkah yang diambil?

malaysia
BBC

Uni Eropa adalah eksportir terbesar sampah plastik, sedangkan Amerika Serikat adalah eksportir terbesar dalam kategori negara.

Kenyataannya, dari semua plastik yang diproduksi, hanya segelintir yang didaur ulang.

Bahan yang tidak bisa didaur ulang kerap dibakar secara ilegal, ditimbun di tempat pembuatan akhir atau sungai sehingga menimbulkan ancaman bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Kekhawatiran menerima limbah semacam itu telah mendorong sejumlah negara untuk beraksi.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ http://www.tribunnews.com/internasional/2019/07/03/sampah-plastik-mengapa-sejumlah-negara-memulangkan-limbah-ke-negara-pengirim

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Sampah plastik: Mengapa sejumlah negara memulangkan limbah ke negara pengirim? - Tribunnews"

Post a Comment

Powered by Blogger.