SURABAYA - Genangan air yang terjadi di Surabaya pekan lalu salah satunya disebabkan sampah yang menumpuk di got atau kali. Aliran air yang masuk ke selokan terhambat oleh tumpukan sampah.
Saat banjir pada Jumat (31/1) lalu di kawasan Wonokromo, petugas gabungan harus berjibaku membersihkan saluran di dekat perlintasan kereta api hingga dini hari.
Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Arif Rusman mengatakan, setiap hari tim patroli menyisir sungai atau got di Kota Pahlawan.
“Perkiraan hari ini (kemarin, Red) ada 19,8 ton yang diangkut oleh satgas kebersihan yang ada di seluruh rumah pompa dan sungai,” katanya.
Arif mengungkapkan, saat musim hujan sampah yang dikumpulkan dari sungai atau got di atas satu ton. Saat musim kemarau hanya setengah ton saja. Sampah yang berasal dari kali langsung dibuang di TPA Benowo. “Saking banyaknya, kalau ditaruh di PDU Jambangan terlalu banyak. Maka, langsung kami bawa ke TPA Benowo,” terangnya.
Yang menjadi penyebab banyaknya sampah di selokan karena kurangnya kesadaran warga. Sebagian warga malah memanfaatkan sungai untuk membuang sampah. “Paling banyak sampah itu di Surabaya Utara,” katanya.
Arif menyebut, sampah yang paling banyak di sungai berupa plastik, popok bayi, hingga kasur. Misalnya, di daearah Pengirikan ditemukan kasur besar di selokan. “Itu yang menghambatnya jalannya air," imbuhnya.
Arif mengklaim saat ini sampah yang berserakan di sungai sudah ada penurunan dibandingakan tahun-tahun sebelumnya. Apalagi pemkot juga sudah melarang penggunaan tas plastik dan menempatka bak sampah di sekitar bantaran sungai.
DKRTH juga rutin melakukan sosialisasi. Namun, lagi-lagi kesadaran masyarakat untuk tertib dalam membuang sampah pada tempatnya menjadi kunci. (rmt/rek)
(sb/rmt/jay/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kerja Bakti Tim DKRTH 'Panen' 19,8 Ton Sampah di Sungai - Jawa Pos"
Post a Comment