Adalah Rich Horner, penyelam asal Inggris yang memposting hal tersebut di akun media sosialnya. Dia menyelami Nusa Penida, Bali baru-baru ini dan begitu terkejut dengan sampah-sampah plastik yang memenuhi bawah lautnya.
Sampah-sampah plastiknya begitu banyak. Selama menyelam, di kanan dan kirinya semua sampah plastik!
BACA JUGA:9GAG Saja Sampai Memberitakan Sampah di Laut Bali
Dalam penelusuran detikTravel, Rabu (7/3/2018) beberapa media internasional sudah memberitakan postingan Rich Horner. The Guardian misalnya, menulis dengan judul 'Plastic, plastic, plastic': British diver films sea of rubbish off Bali.
"Indonesia memproduksi sekitar 130.000 ton sampah plastik dan padat setiap hari, menurut Rivers, Oceans, Lakes and Ecology (ROLE) Foundation yang berbasis di Bali. Dengan perencanaan pemerintah yang buruk dan tingkat kesadaran yang rendah tentang limbah dan daur ulang, Indonesia sekarang merupakan pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah China," tulis The Guardian.
(Rich Horner/ABC Australia) |
ABC News Australia pun menulis dengan judul Diver films wave of plastic pollution off Bali on scale 'never seen before'. Dalam artikelnya disebut, Rich Horner yang sudah sering diving di Bali belum pernah melihat sampah-sampah plastik di laut dengan skala sebesar itu!
Bahkan, ABC News Australia menulis tentang pendapat ahli kelautan Elitza Germanov dari Murdoch University. Menurutnya, sampah-sampah plastik di laut mengandung bahan kimia beracun yang bisa mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi satwa laut.
(Rich Horner/ABC Australia) |
Media asal Inggris, Metro juga tak ketinggalan. Mereka menulis pengalaman Rich Horner, sekaligus mengkritik tentang kebersihan alam di Bali yang notabenya adalah destinasi wisata dunia.
"Bali adalah tujuan wisata yang populer, namun sedang berjuang mengatasi masalah sampah," tulis Metro.
(aff/aff)
Baca Lagi dah di situ https://travel.detik.com/travel-news/d-3903217/duh-malunya-sampah-di-laut-bali-jadi-pemberitaan-media-duniaBagikan Berita Ini
0 Response to "Duh Malunya, Sampah di Laut Bali Jadi Pemberitaan Media Dunia"
Post a Comment