Search

Banyumas Darurat Sampah! Warga Mengeluh Banyak Sampah ...

SAMPAH menumpuk di tempat pembuangan sementara di Jalan Gereja, Kelurahan Sokanegara, Purwokerto, Selasa (29/5). Kondisi tersebut dampak dari dibatasinya truk pengangkut sampah yang boleh membuang di TPA Kaliori, Banyumas.SATELITPOST/ANANG FIRMANSYAH

PURWOKERTO, SATELITPOST-Sampah di Kabupaten Banyumas saat ini tengah menjadi perbincangan hangat. Hampir semua warga mengeluh karena sampah yang kian hari kian menumpuk. Awalnya adalah penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaliori dan ditolaknya pengolahan sampah sementara di Kedungrandu.

Ini sangat mengganggu. Apalagi, sampah ini kan bisa menjadi sumber penyakit, ini sangat berbahaya.

Meli

Warga di Purwokerto Utara

Saat ini TPA Kaliori memang sudah dibuka kembali. Tapi, tidak semua sampah di Kabupaten Banyumas dapat ditampung. Sebab, warga Kaliori hanya membatasi 15 truk sampah yang bisa masuk ke TPA Kaliori. Padahal, ada sebanyak 40 truk sampah setiap harinya di Kabupaten Banyumas.

Satu masalah yang kentara terlihat adalah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Berkoh. TPST tersebut masih ditutup warga dengan memasang spanduk larangan membuang sampah di tempat itu pada akses masuk ke TPST, Selasa (29/5/2018). TPST yang dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sokayasa Sehat itu ditutup mulai Rabu (23/5/2018) lalu.

Baca Juga: 33 Truk Sampah Tak Tertampung di TPA Kaliori

“Sudah beberapa hari sampah yang ada di sini tidak diangkut oleh petugas, dan sampah sudah menumpuk, dan tempat sudah tidak muat untuk menampung sampah, maka kami menutupnya,” kata Anggota KSM Sokayasa Sehat, Sunardi.

Warga RT 4/3 Desa Sokayasa Kelurahan Berkoh itu menambahkan, penutupan itu juga karena banyaknya warga luar yang ikut membuang sampah di TPST tersebut, sehingga membuat sampah semakin menumpuk dan sampah sampai melebar ke pinggir jalan.

Selain menampung sampah dari Kelurahan Berkoh, TPST ini juga menjadi pembuangan sampah dari daerah Mersi, Sitinggil, dan Purwokerto Wetan.  “Biasanya dalam satu hari, selalu ada satu truk yang mengambil sampah di sini, namun ini sudah nggak diangkut-angkut,” katanya.

Dengan lamanya tidak diangkut, kata dia, sampah sudah mulai berbelatung, dan warga terdekat dari TPST sudah merasakan bau tidak sedap dari TPST. Sunardi, yang juga mengangkut sampah dari rumah warga mengaku sudah tidak lagi mengangkuti sampah rumah tangga karena meluapnya sampah di TPST.

“Biasanya, dalam sehari saya bisa mengangkut sebanyak dua bak kendaraan roda 3 dan dua gerobak dalam tujuh RT. Namun, sekarang saya liburkan, dan saya sudah izin ke warga. Kebanyakan mereka bingung, bagaimana harus buang sampah,” katanya.

Simak Video: Duh, Limbah Sampah TPA Kaliori Masuk ke Sumur Warga! Begini Kondisi Airnya

Sementara, seorang warga Purwanegara, Ani (35) mengaku bingung dengan sampah yang ada di rumahnya. Sebab, rumahnya yang difungsikan sebagai rumah kos setiap harinya menghasilkan cukup banyak sampah. “Setiap hari ya bisa dua tempat sampah besar. Kalau dulu tidak ada masalah karena ada yang ambil sampahnya. Tapi sekarang sampah menumpuk, katanya tidak ada tempat untuk membuang sampahnya,” kata dia.

Hal serupa juga dirasakan Handri, warga Purwosari yang juga mulai merasa risih dengan ‎sampah yang menumpuk di mana-mana. “Sekarang jadi banyak sampah, menumpuk di halaman rumah. Sebenarnya ini sangat mengganggu, tidak enak dipandang,” katanya.

Meli, warga Ajibarang yang tengah kos di Purwokerto Utara  juga mengatakan hal serupa. Sejak beberapa hari terakhir, sampah di rumah kosnya kian menumpuk tinggi dan menghasilkan bau yang tidak sedap. “Ini sangat mengganggu. Apalagi, sampah ini kan bisa menjadi sumber penyakit, ini sangat berbahaya,” katanya.

Gito, warga Purwosari pun merasakan hal yang sama. Bahkan, warganya sudah mulai banyak yang membuang sampah di sungai. “Daripada sampah menumpuk di depan rumah, beberapa mulai membuang sampah di sungai. Harapannya, pemerintah cepat mencari jalan keluarnya. Supaya semua masyarakat nyaman,” kata dia.

Baca Juga: Belum Dilengkapi Amdal, TPA Kaliori Dianggap Belum Berizin

Penjaga kebersihan Perum Griya Satria Sumampir‎, Yanto mengatakan, warga perumahan yang dijaganya juga banyak mengeluhkan sampah rumah tangganya. “Sementara warga minta dibakar dulu, daripada menumpuk,” katanya.

‎Kepala Dinas Lingkungan hidup Banyumas, Suyanto mengatakan kondisi darurat sampah di Kabupaten Banyumas, pihaknya mengimbau supaya masing-masing RT / RW untuk mengelola sampah dari lingkungan sendiri. Supaya bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPS.  “Selain itu, masyarakat juga mulai menerapkan pengelolaan sampah dengan 3 R (reduce, reuse, recycle),” katanya.(anas@satelitpost.com/alfi@satelitpost.com)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ https://satelitpost.com/beritautama/banyumas-darurat-sampah-warga-mengeluh-banyak-sampah-menumpuk-dan-berbelatung

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Banyumas Darurat Sampah! Warga Mengeluh Banyak Sampah ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.