Sampah Masih Sering Ditemui Siang Hari, Begini Ungkapan Kepala ...

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Aditya Rahman Hafidz

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Aturan jam buang sampah yang tertera pada Peraturan Daerah (Perda) kota Balikpapan nomor 10 Tahun 2004 tentang pengelolaan persampahan, yang didalamnya mengatur bahwa setiap orang harus membuang sampah pada pukul 18.00 wita sampai dengan pukul 06.00 wita, hingga saat ini masih kurang maksimal.

Ini ditandai dengan minimnya kesadaran warga masyarakat sehingga tak sedikit yang masih membuang sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) pada siang hari sehingga tidak enak dipandang mata dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Suryanto, kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan mengatakan, hal ini pertanda bahwa masyarakat tidak disiplin terhadap perda tentang sampah.

Baca: Ngeri. . . Parang Menancap di Kepala, Pria Ini Masih Bisa Berjalan ke Rumah Sakit

"Sampah masih ditemukan di TPS saat siang hari, masyarakat tidak disiplin menepati jam buang sampah. Jam buang sampah itu kan dari jam 6 maghrib sampai jam 6 pagi," ujar Suryanto saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, (24/5/2018).

Suryanto menuturkan, selama ini masyarakat membuang sampah ketika mereka hendak berangkat kerja atau mengantarkan anak ke sekolah.

Selain itu, kebiasaan masyarakat yang membuang sampah dengan melemparkan ke TPS juga menjadi penyebab beberapa sampah yang tidak berada di dalam tempat sampah, tercecer di sekitar TPS.

Baca: Utang Negara Capai Rp 3.500 Triliun, Rakyat Malaysia Kompak Galang Donasi Bantu Pemerintah

"Kadang-kadang masyarakat itu membuang sampah sekalian dia turun kerja, jam 8, setengah 8. Dilempar. Karena naik motor, dia tidak turun dari motornya. Ya nasib-nasiban. Kalau masuk, oke. Kalau tidak masuk (sampah ke TPS) ya dibiarkan aja, tidak mau juga dia turun ngambil sampahnya lagi lalu dimasukkan ke TPS. Makanya sering diluar (TPS), masih banyak sampah setelah siang," ujarnya.

Suryanto pun mengatakan, memang selama ini jika ada keluhan dari warga tentang sampah yang menumpuk di siang hari, DLH selalu melayani, seolah 'memanjakan' warga yang membuang sampah di siang hari.

"Sebetulnya kami jangan melayani. Karena mereka membuangnya salah. Misalnya ada yang lapor, 'Pak Sur, ini belum diangkat sudah 2 hari'. Datang anak buah saya. Jadi seolah-olah warga berpikir 'ooh, ndak papa siang. Ini DLH ngangkat aja'. Padahal bukan tidak diangkat. Karena warganya tidak menepati waktu buang sampai jam 6 pagi tadi," pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)