Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Deretan meja memanjang di halaman rumah dinas Camat Kota Kudus. Di atas meja terdapat bermacam barang. Mulai dari tas, sandal, sampai wadah tisu. Beberapa mannequin lengkap dengan busananya berada di antara deretan meja.
Semua itu terbuat dari sampah yang didaur ulang oleh anggota PKK di se-Kecamatan Kota Kudus. Oleh Camat Kota Kudus, Catur Widiyatno mengatakan, pameran produk sampah daur ulang ini sekaligus memeringati ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.
"Masing-masing PKK yang ada di desa maupun kelurahan di Kecamatan Kota harus membuat tiga produk berbahan baku sampah. Totalnya ada 75 produk dari 25 PKK," kata Catur saat ditemui, Rabu (15/8/2018).
Dalam pameran ini setiap peserta juga mendapat penilaian, karya paling kreatif pun akan didaulat sebagai pemenang. Terlebih, selain kreatif, sampah daur ulang yang sudah disulap menjadi produk siap pakai ini memiliki nilai ekonomis.
"Selain mendayagunakan kreatifitas anggota PKK, juga bisa memiliki nilai ekonomis," tuturnya.
Seorang peserta pameran, Etik Dwi Aprili Yanti dari PKK Desa Nganguk Pengapon mengatakan, pameran ini disambut positif. Sebab selain bisa mengurangi sampah juga bisa memupuk kreatifitas kaum hawa.
"Syukur-syukur bisa terjual, kan bisa membantu ekonomi keluarga," kata Etik.
Kelompoknya memilih membuat kotak tisu yang dibalut dengan kulit kacang tanah. Hasilnya sangat menarik. Efek mengkilap terlihat setelah dilapisi pernis.
"Banyak orang yang suka makan kacang, tapi kulitnya jadi sampah yang berserakan. Akhirnya kelompok kami punya ide agar kulit kacang ditempelkan ke kotak tisu. Ternyata hasilnya menarik," katanya.
Peserta lainnya, Rohmah, dari PKK Langgar Dalem membuat produk berupa sandal. Yang dibuatnya bukan sembarang sandal, karena bahan bakunya dari kantong plastik bekas. Kantung plastik warna-warni dikaitkan dengan cara dikepang. Setelah itu hasil kepangan plastik ditempelkan ke sebuah spons yang telah dibentuk layaknya alas kaki. Hasilnya, keren. Paduan warna-warni plastik terlihat menarik saat menjadi satu kesatuan berupa sandal. Hiasan bunga di atas pengait sandal juga menambah nilai artistik.
"Tidak butuh waktu lama untuk membuat sandal dari kantong plastik. Maksimal dua jam," kata Rohmah.
Ide dibuatnya sandal dari kantong plastik lantaran kantong plastik termasuk sampah yang mudah ditemui. Apalagi setiap belanja, tidak jarang mereka bakal mendapatkannya. Agar tidak menumpuk menjadi sampah, maka mereka mencoba membuatnya menjadi kerajinan berupa sandal.
"Kantong plastik mudah ditemui di sekitar kita. Banyak sekali. Akhirnya timbul ide untuk membuatnya menjadi sebuah kerajinan, agar tidak menumpuk," katanya. (*)
Baca Lagi dah di situ http://jateng.tribunnews.com/2018/08/15/pkk-di-kudus-sulap-sampah-jadi-barang-berhargaBagikan Berita Ini
0 Response to "PKK di Kudus Sulap Sampah Jadi Barang Berharga"
Post a Comment