Warga Tytyan Kencana Bekasi Musnahkan Sampah dengan Mesin Incinerator - Warta Kota

Pengelolaan sampah warga di Perumahan Tytyan Kencana RT 12/06, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi patut dicontoh.

KINI, mereka tidak bergantung pada petugas kebersihan yang menangkut sampahnya untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang milik pemerintah daerah setempat.

Mereka telah memiliki pengelolaan sampah sendiri, yakni mesin incinerator untuk memusnahkan sampah dengan cara dibakar.

Abu sebanyak dua persen dari sampah yang dibakar itu kemudian dialihkan menjadi bahan urugan tanah di perumahan setempat.

Tokoh di balik pengelolaan sampah melalui mesin ini adalah Joko Susilo (57), warga setempat.

Tidak hanya merancang, kadang Joko turut membakar sampah milik warga meski sebetulnya mereka telah memperkerjakan seorang operator pembakar sampah.

• Beredar Kabar Menpora Imam Nahrawi Mengundurkan Diri, Inilah Penjelasan Resminya

• HASIL AKHIR Barcelona vs Liverpool 3-0: Messi Bikin Peluang Liverpool Lolos ke Babak Final Menipis

• KABAR BARU Syahrini Dipermalukan Demi Dapat Restu Menikahi Reino Barack Mantan Luna Maya

"Ide pengelolaan ini muncul di tahun 2013 lalu. Saat itu warga membahas soal rencana pemusnahan sampah secara mandiri dan dari situlah saya merancang mesinnya," kata Joko saat ditemui pada Kamis (2/5/2019).

Sebagai konsultan engineering, pembuatan incinerator bukanlah hal yang sulit bagi Joko.

Hanya dalam waktu beberapa bulan saja, Joko telah mampu merampungkan mesin incinerator ini pada tahap pertama dengan biaya sekitar Rp 150 juta.

Awalnya lokasi mesin incinerator ditempatkan pada sebidang tanah yang tidak terlalu luas berupa bedeng atau bangunan semi permanen.

Namun, bedeng itu akhirnya diubah menjadi permanen sebagai tempat pembuangan sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Pembangunan gedung TPS 3R ini diperoleh dari bantuan Dinas Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jawa Barat senilai Rp 350 juta pada 2018 lalu.

Untuk lahannya, warga menggunakan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum).

Tidak hanya digunakan untuk membangun gedung seluas 200 meter persegi, tapi duit itu juga dialihkan membeli gerobak, alat press limbah kaleng/plastik, tempat pengolahan pupu kompos dan sebagainya.

"Kalau untuk tahap pertama senilai Rp 150 juta itu murni swadaya masyarakat. Kebetulan pengolahan sampah kami ini diketahui Provinsi Jawa Barat dan mereka mendukung dengan memberikan bantuan dana," jelasnya. (faf)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/02/warga-tytyan-kencana-bekasi-musnahkan-sampah-dengan-mesin-incinerator

Bagikan Berita Ini