Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui perubahan pola prilaku masyarakat. Karena saat ini masih banyak warga yang menggunakan kemasan atau alat lain yang bersifat sekali pakai.
"Kita tahu permasalahan sampah dan sebagainya itu ada di hulu. Hulunya itu salah satunya adalah rumah tangga," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK Helmi Basalamah di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (29/9/2019).
Selain upaya penanganan sampah melalui pendekatan teknis, perlu didorong juga adanya perubahan prilaku di masyarakat. Contoh kecil adalah dengan membawa botol minum sendiri dan kemasan yang bisa digunakan berkali-kali.
Untuk mendorong perubahan prilaku masyarakat tentu perlu dukungan sejumlah pihak, salah satunya yakni lembaga pendidikan. Menurutnya lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam gerakan perubahan tersebut.
"Kita membangun karakter di sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Misalnya tidak lagi bawa botol-botol sekali pakai karena mereka sudah membawa tempat air sendiri," ucapnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Yayasan LIA Mayjen TNI (Purn) Hendardji Supardi menyatakan, pihaknya siap mendukung gerakan demi pelestarian lingkungan. Beberapa kegiatan yang digelar LIA selalu menyelipkan pesan terkait pelestarian lingkungan.
Salah satunya melalui Eco Fest 2019 yang digelar di Gedung Sate. Dalam kegiatan itu ada sejumlah acara bertemakan lingkungan digelar demi memberi edukasi kepada para siswa.
Bahkan, dalam acara itu, pihaknya juga melakukan penanaman pohon sebagai upaya untuk menghijaukan kembali lingkungan. "Kita tidak hanya di Bandung, Jabar penanaman ini. Tapi juga pohon akan dikirim ke berbagai gerai di 18 provinsi di Indonesia," ujarnya.
(mso/tro)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Atasi Sampah, KLHK Bangun Karakter di Lingkungan Pendidikan - Detiknews"
Post a Comment