
Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surakarta, Reni Cahyawati, mengatakan pemadaman pada siang hari kurang optimal karena adanya aktivitas di Putri Cempo.
"Siang hari kan ada banyak aktivitas pemulung, alat berat, dan sapi-sapi yang mencari makan di situ. Jadi lebih baik kita optimalkan saat malam hari," ujar Reni kepada wartawan, Selasa (8/10/2019).
Namun dia memastikan timnya tetap bekerja pada siang hari. Petugas DLH terus menyirami titik-titik api agar tidak membesar.
"Saat malam hari kami libatkan 11 unit, dari DLH, BPBD, dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar)," ujarnya.
Selama ini pihaknya mengalami beberapa kendala, antara lain kondisi medan yang sulit. Mobil pemadam kesulitan mendekati titik api.
"Medannya cukup sulit, tidak bisa dijangkau mobil Damkar. Apalagi di blok timur, sampahnya masih baru, sehingga tidak sepadat yang di blok barat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Damkar Surakarta, Gatot Sutanto, menyebut titik pengambilan air yang jauh juga menjadi kendala. Paling dekat, Damkar harus mengambil dengan jarak 4 km.
"Paling dekat itu di Pedaringan, sekitar 3-4 kilometer. Belum lagi medan di sana yang sulit dilewati petugas," ujar dia.
Baca Lagi dah di situ https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4738369/ini-kendala-pemadaman-kebakaran-sampah-di-tpa-putri-cempo-solo
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Kendala Pemadaman Kebakaran Sampah di TPA Putri Cempo Solo - Detiknews"
Post a Comment