Search

Masalah Sampah Masih "Menghantui" Kawasan Sekanak Bersolek

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -  Baru sepuluh hari kawasan sekanak bersolek direvitalisasi oleh pemerintah Kota Palembang.

Namun, beberapa masalah nampaknya masih menjadi perhatian lebih, terutama masalah sampah.

Sampah hasil limbah rumah tangga masyarakat Palembang terpantau jelas memenuhi sebagian wilayah Sungai Sekanak.

Empat orang petugas kebersihan nampak berupaya keras menyaring sampah-sampah yang ada.

Bahkan, Rizal (25) salah satu pengunjung merasa risih melihat sampah yang menggenang di air, menurutnya permasalahan sampah ini masih menjadi persoalan bagi pemerintah Kota Palembang, terutama masyarakat seputaran sungai.

“Tidak elok liatnya, padahal sudah bagus tempatnya warna-warni, kalau begini kan jadi tidak nyaman, kita yang main kesini,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Ir. K.M Isnaini Madani M.T., M.Si, saat diminta tanggapannya dengan kondisi sungai Sekanak yang masih kotor dengan limbah masyarakat mengungkapkan, selama ini upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang sudah maksimal.

Hanya saja, masih perlu terus mensosialisasi pentingnya menjaga kebersihan aliran sungai kepada masyarakat.

“Sampah di sekanak memang masih menjadi persoalan, berbagai upaya telah dilakukan dan terus dilakukan oleh Pemkot, dan berbagai dinas terkait. Kami sudah mengajak beberapa tokoh masyarakat, sesepuh dan alim ulama yang mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan,” ujarnya.

Isnaini menambahkan, beberapa langkah awal telah dilakukan pihaknya dan pemkot dengan menggandeng para tokoh masyarakat guna menyadarkan  dampak buruk dari membuang sampah. 

“Membuang sampah ke sungai ini masih jadi perilaku yang buruk, sehingga perlu diingatkan. Sejauh ini sudah bekurang jauh sekitar 70 persen. Sebagian besar sampah memang terbawa dari bagian ulu sungai,” ungkapnya.

Saat dihubungi ditempat berbeda Bagus, Deputi Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel mengungkapkan ada dua hal penting yang mesti diperhatikan oleh pemerintah Kota Palembang dalam membenahi sungai. Pertama, kebijakan terdekat dan kedua, kebijakan strategis.

“Artinya kebijakan terdekat adalah, pendidikan dan pengawasan melalui gerakan pemulihan atau penataan kebersihan lingkungan yang harus dilakukan secara partisipatif dan membangun kesadaran secara bersama. Agar tanggung jawab lingkungan menjadi kesadaran setiap warga. Sedangkan kebijakan strategis harus dilakukan oleh pemda dengan mengeluarkan kebijakan untuk menekan produsen agar mengelola sampah kemasan secara aktif,” ujarnya.

Menurutnya undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yang belum maksimal serta kebijakan yang tidak melibatkan masyarakat perlu di kaji.

“Pertanyaannya adalah apakah pemerintah selama ini melibatkan masyarakat secara aktif atau belum. Karena tidak bisa sepenuhnya membebankan tanggung jawab kepada masyarakat setempat, karena bisa jadi sampah tersebut kiriman dari wilayah lain. (mg2) 

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ http://palembang.tribunnews.com/2018/02/14/masalah-sampah-masih-menghantui-kawasan-sekanak-bersolek

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masalah Sampah Masih "Menghantui" Kawasan Sekanak Bersolek"

Post a Comment

Powered by Blogger.