Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta tiap hari mengangkut 50 ton sampah organik, seperti sayur dan buah-buahan. Ada 15 truk dan shovel loader yang dikirim untuk mengangkut sampah.
"Namun masih ada penumpukan sampah setelah bongkar-muat sayur dan buah, khususnya saat kedatangan truk daerah," kata Kepala Dinas LH Isnawa Adji kepada detikcom, Senin (5/3/2018).
Adanya timbunan sampah sayur dan buah di Pasar Kramat Jati membuat lingkungan pasar terlihat tidak bersih. "Sehingga menimbulkan kesan jorok," ujar Isnawa.
Isnawa kemudian akan memanggil PD Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Induk Kramat Jati.
Ada 50 ton sampah di Pasar Kramat Jati yang diangkut per hari. (Foto: Dok. Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta) |
"Baru saja saya pimpin rapat dinas. Salah satu hasilnya akan kami undang rapat Direktur PD Pasar Induk Kramat Jati," kata Isnawa.
Isnawa akan memaparkan beberapa pola penanganan sampah. Dengan begitu, pasar tidak akan terlihat jorok. "Kami akan coba pola penempatan container di titik penumpukan sampah atau kami tempatkan truk compactor dan operasionalkan roadsweeper (mobil penyapu jalan) di areal penyapuan lokasi yang kering," papar Isnawa.
Selain itu, menurut Isnawa, pernah ada perusahaan yang tertarik mengelola sampah organik di Pasar Kramat Jati. Hal ini bisa menjadi pilihan kebijakan. "Salah satu rekomendasi, pernah ada perusahaan Jepang uang tertarik kelola sampah organik Pasar Induk Kramat Jati, yang bisa diubah menjadi kompos," ujar Isnawa.
"Kalau terwujud, penanganan sampah bisa langsung di Pasar Induk Kramat Jati, jadi hemat pengangkutan truk sampah," kata Isnawa.
Iswana mengatakan harus ada keterlibatan dari pihak pasar. Khususnya kesadaran dan kedisiplinan para pedagang untuk menjaga kebersihan. "Namun harapan saya tetap ada ketegasan dan kedisiplinan yang ditetapkan oleh manajemen pasar agar pedagang ikut menjaga kebersihan," kata Isnawa.
(aan/fdn)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jorok! Pasar Kramat Jati Penuh Sampah, Pemprov DKI Panggil ..."
Post a Comment