Search

Di Talent Scouting The NextDev 2018, Litterasi.com tawarkan solusi ...

Merdeka.com - Pengelolaan sampah rupanya menjadi masalah tersendiri di banyak kota di Indonesia. Bukan hanya kota besar, sampah juga menjadi problem di kota kecil di Indonesia. Populasi penduduk suatu kota yang terus bertambah membuat produksi sampah kian banyak. Tanpa sistem pengelolaan sampah yang benar dan partisipasi aktif warganya, sampah bisa menjadi masalah laten di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

Dari kota kecil di Jawa Tengah, Temanggung, sebuah perusahaan rintisan (startup) teknologi mencoba menawarkan solusi penanganan sampah warganya. Litterasi.com, melakukannya dengan cara tidak biasa pun dan terbilang unik dan efektif.

Yanuar Jaka Permana, founder Litterasi.com, punya semangat besar untuk membantu menyelesaikan masalah sampah di kota kelahirannya ini. Bersama co-founder Litterasi, Palupi Ika Wardani, pria bertubuh gempal ini berhasil menjajakan social impact dari aplikasi digitalnya, dengan keberhasilannya masuk tahapan pitch deck di The NextDev Talent Scouting 2018 Semarang, Mei lalu.

"Konsep Litterasi.com adalah menggabungkan sampah dan literasi. Maksudnya, sampah ditukar dengan buku baru," ungkap Yanuar yang tampil penuh energi dan kocak saat presentasi di hadapan dewan juri The NextDev 2018 Semarang.

Menurut Yanuar, aplikasinya memfasilitasi sekolah menukarkan sampahnya dengan buku baru untuk perpustakaan, sehingga sekolah menjadi jadi lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus literasi. Cara kerjanya pun simpel, pihak sekolah memanggil penjemput sampah melalui aplikasi Litterasi.com supaya sampah segera diambil. Setelah itu, sekolah akan mendapat poin yang tercatat di aplikasi. Poin yang dikumpulkan bisa digunakan untuk membeli buku yang dibutuhkan. Semua proses tersebut dilakukan melalui aplikasi Litterasi.com. Mudah bukan?

Saat ini aplikasi digital ini membagi beberapa jenis sampah berikut nilai poin. Contohnya, kardus bekas memiliki 2.000 poin per kilogram. Kemudian, koran bekas 2.200 poin per kilogram, sampah botol plastik 3.000 per kilogram, gelas plastik 2.000 per kilogram, dan kertas HVS bekas 2.500 per kilogram.

Selain fokus menyasar sekolah, startup asal Temanggung ini juga mengajak pihak perkantoran atau kampung/ desa untuk berpartisipasi dalam Litterasi. Sebab buku yang didapatkan bisa Anda gunakan sendiri atau disumbangkan ke sekolah-sekolah yang ingin Anda bantu. Saat ini Litterasi sudah bekerja sama dengan satu sekokah di Temanggung, yakni SMP Remaja Parakan.

Di sekolah menengah pertama itu, Litterasi segera membentuk tim Litterator yang terdiri dari beberapa siswa sekolah. Mereka akan bertugas sebagai duta Litterasi dan menjadi garda terdepan pelaksanaan gerakan Litterasi di sekolahnya.

Sebagai startup pengelolaan sampah, tentu butuh dana operasionalnya. Kata Yanuar, Litterasi mendapatkan pendapatan usahanya dari hasil penjualan sampah dan buku.

Keren bukan konsep Litterasi yang memadukan solusi masalah sampah dengan pengadaan buku untuk sekolah? Ayo, kamu juga bisa seperti Litterasi, menawarkan solusi bagi masalah kotamu di ajang The NextDev Talent Scouting 2018. Simak pendaftarannya di sini ya! [aki]

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ https://www.merdeka.com/teknologi/di-talent-scouting-the-nextdev-2018-litterasicom-tawarkan-solusi-masalah-sampah.html

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Di Talent Scouting The NextDev 2018, Litterasi.com tawarkan solusi ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.