Ini Alasan Tumpukan Sampah Menggunung di Pulau Tidung

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Rafdi Ghufran

TRIBUNJAKARTA.COM, PULAU TIDUNG - Tumpukan sampah yang menggunung di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu disebabkan oleh berbagai alasan.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman saat dikonfirmasi mengatakan akhir pekan panjang bisa menjadi salah satu alasan tumpukan sampah tersebut.

Baca: Ramadan, Alumni SMPN 120 Gelar Buka Bersama dan Beri Santuni Anak Yatim dan Usia Lanjut

Selain itu Pulau Tidung masih menjadi tameng dari mendaratnya sampah di berbagai penjuru.

Hal itu menyebabkan terdapat sampah kiriman dari daerah tetangga Jakarta.

"Masalah sampah banyak begini karena sempat long weekend-kan. Pulau Tidung juga masih menjadi tameng mendaratnya sampah dari berbagai penjuru. Ada sampah domestik dari penduduk dan wisatawan, malah ada juga sampah kiriman dari daerah tetangga Jakarta," kata Yusen Minggu (3/6/2018).

Baca: Dikritik Fahri Hamzah, Polri: Penggeledahan di Universitas Riau Sesuai SOP

Jenis sampah yang menumpuk di pulau itu pun kebanyakan adalah kemasan plastik dan kayu.

Tidak hanya menyiapkan kapal angkut sampah, pihak Sudin Lingkungan Hidup juga menyiapkan alat pemusnah sampah yang ramah lingkungan.

"Kebanyakan sampahnya kemasan plastik dan Kayu. Kami tidak hanya siapkan kapal angkut sampah, namun menempatkan alat pemusnah sampah menggunakan onisasi air yang ramah lingkungan," paparnya.

Baca: Dishub DKI Siapkan 4 Terminal Utama Guna Mudik Lebaran 2018

Yusen menambahkan, pihaknya juga melakukan edukasi kepada warga terkait pengolahan Bank Sampah.

Itu dimaksudkan agar sampah lebih memiliki nilai yang ekonomis.

"Kami juga lakukan edukasi kepada para warga soal pengolahan sampah melalui pendirian Bank Sampah. Agar sampah bernilai ekonomis," imbuhnya.

Baca: Tarik Surat Edaran, Lurah Cilandak Barat Ungkapkan di Revisi yang Baru Tidak Ada Nominal Rp 1 Juta

Sudin LH pun menaruh sekitar 30 tong sampah beroda dan sejumlah tong besar untuk menanggulangi tumoukan sampah.

Dia juga akan mengajari warga sekitar untuk mengubah sampah menjadi pupuk yang bisa bermanfaat bagi lingkungan.

"Tahun ini kami tempatkan 30-an tong sampah beroda dan beberapa tong besar. Tahun ini juga, kami bakal memberikan komposter agar warga bisa mengolah sampah menjadi kompos (pupuk)," tambahnya.

Let's block ads! (Why?)