Search

Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Sejumlah Titik Perkotaan

GARUT, (PR).- Sampah menumpuk di sejumlah titik kawasan perkotaan Garut sejak sepekan terakhir. Warga pun mengeluh karena merasa terganggu oleh polusi yang ditimbulkan.

Siti Rahma (23), warga Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, mengaku sangat menyesalkan terjadinya tumpukan sampah di sejumlah titik perkotaan tersebut. Menurutnya, tumpukan sampah itu bukan hanya menimbulkan pemandangan yang tak sedap, melainkan juga bau tak sedap.

"Sareuseuk pisan katinggalina ge jaba bau pisan deuih (terasa mengganggu di mata selain itu bau sekali). Sok ngadadak eungap pami kaleresan ngalangkung ka tempat tumpukan sampah teh (suka mendadak sesak kalau kebetulan melewati tempat tumpukan sampah)," ujar Siti, Senin 12 November 2018.

Ia mengaku heran kenapa sampah di sejumlah tepat pembuangan sementara yang ada di wilayah perkotaan Garut itu bisa menumpuk dan tidak diangkut hingga berhari-hari. Padahal biasanya jika pagi terdapat tumpukan sampah, siangnya pasti sudah tidak ada karena langsung diangkut petugas kebersihan.

Bahkan, tambah dia, ia pun tidak hanya melihat tumpukan sampah di tempat-tempat pembuangan sementara tapi juga di badan jalan. Ini tentu sangat riskan menimbulkan penyakit, apalagi di musim hujan seperti sekarang ini bau tak sedap dari tumpukan smapah itu terasa kian menyengat karena kondisinya yang basah.

Siti berharap hal ini menjadi perhatian Pemkab Garut. Alangkah baiknya jika dinas atau instansi terkait segera mengangkut tumpukan sampah dari tempat pembuangan sementara dan badan jalan, sebelum menimbulkan dampak yang tak diharapkan.

"Duka kunaon ieu teh, tos ampir saminggu tumpukan sampah diantepkeun wae (enah kenapa ini, sudah hamper seminggu tumpukan sampah masih dibiarkan). Biasana paling lami ge sadinten, enjingna tos diangkut ke petugas kanu treuk (biasanya paling lama sehari, besoknya sudah diangkut petugas ke truk)," ujarnya.

Siti menyebutkan, tumpukan sampah di antaranya banyak terdapat di kawasan Jalan Merdeka, tepatnya di dekat Pengadilan Negeri Garut. Ia setiap hari melihat tumpukan sampah di tempat itu karena rutin pergi ke pasar untuk berbelanja.

Bak sampah yang disediakan di tempat itu, sudah tak mampu lagi menampung tumpukan sampah sehingga banyak yang berceceran ke jalan. Ini tentu menimbulkan kesan kumuh ditambah lagi dengan polusi yang ditimbulkannya.

Armada sampah kurang

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Garut, Asep Suparman, tak menampik terjadinya penumpukan sampah di sejumlah titik di wilayah perkotaan. Menurutnya, hal itu terjadi karena pengangkutan oleh petugas kebersihan mengalami keterlambatan.

"Petugas memang lambat mengangkut tumpukan sampah akibat keterbatasan armada. Kami kesulitan untuk mengangkunya karena banyak armada pengangkut sampah yang kondisinya rusak," ucap Asep.

Diungkapkannya, dari 38 unit truk pengangkut sampah yang ada, saat ini hanya tinggal 20 unit yang layak. Kondisi tersebut tentu saja sangat menyulitkan proses pengangkutan sampah yang volumenya sangat tinggi, sehingga pengengkutan tak bisa dilakukan setiap hari d setiap tempat pembuangan sementara.

Menurut Asep, dengan hanya 20 unit armada yang layak digunakan, pihaknya tak akan sanggup untuk bisa mengangkut sampah di kawasan perkotaan yang setiap harinya mencapai 600 ton. Dengan armada yang ada saat ini, paling hanya 150 sampai 200 ton sampah yang bisa diangkut untuk kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir di TPA Pasirbajing.

"Armadanya memang sangat terbatas. Namun kami terus upayakan semaksimal mungkin untuk bisa mengangkut sampah sebanyak-banyaknya setiap harinya," ujarnya.

Untuk mengurangi tumpukan sampah, Asep pun meminta warga agar mau bekerjasama dengan cara memilah sampah dari rumah. Sebaiknya antara sampah organik dan nonorganik dipisahkan sehingga tidak menyulitkan petugas agar proses pengangkutan bisa dilakukan lebih cepat.  

Lebih jauh ia mengatakan, apabila tingkat kesadaran masyarakat tinggi, tentu tak akan terlalu banyak sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sementara. Alangkah lebih baiknya jika warga bisa memilah sampah untuk diolah kembali sehingga sampah yang terbuang menjadi berkurang.(Aep Hendy S)***

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/11/13/warga-keluhkan-tumpukan-sampah-di-sejumlah-titik-perkotaan-433193

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Sejumlah Titik Perkotaan"

Post a Comment

Powered by Blogger.