Search

Perang Melawan Sampah Plastik - VIVA - VIVA.co.id

VIVA – Sekelompok anak terlihat berbaris sambil membawa sekantong sampah yang mereka bawa dari rumah. Isinya rata-rata sampah plastik seperti botol dan kemasan bekas makanan. Beberapa guru masih berusaha mengatur antrean dan meminta anak-anak agar tetap tertib.

Anak-anak dari SD DDI Kota Palu yang berbaris itu nampak tak sabar. Mereka ingin menukar sampah-sampah yang mereka bawa dengan hadiah botol minum isi ulang dan sedotan yang terbuat dari bambu.

Sepekan sebelum tsunami menghantam kota Palu, VIVA berkesempatan meliput aktivitas LSM Divers Clean Action membersihkan sampah laut bersama Seangle, komunitas anak muda Palu yang peduli permasalahan sampah plastik di lingkungannya.

Salah satu program LSM ini adalah melakukan edukasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah bagaimana memilah sampah plastik, mendaur ulang hingga bagaimana mengolah sampah menjadi uang.

Switenia, Founder Divers Clean Action mengatakan, Indonesia adalah negara terbesar ke-2 yang berkontribusi pada puing sampah plastik di laut dunia. Hal itu sangat menyedihkan, mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kelautan.

"Setidaknya, 1,29 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun atau setara 200 ribu kali lipat berat gajah Afrika dewasa. Indonesia bisa dibilang sedang menghadapi darurat sampah plastik," ujarnya kepada VIVA beberapa waktu lalu.

Divers Clean Action dan tim Seangle

Divers Clean Action dan Tim Seangle bersih-bersih laut

Dalam kegiatan bersih-bersih sampah laut di pantai Tanjung Karang Kabupaten Donggala, selama 15 menit ditemukan 5,8 kilogram sampah di area pantai seluas 300 meter persegi. Sampah yang ditemukan antara lain kemasan plastik, sedotan plastik, popok bayi, sandal, hingga sampah elektronik. 

"Sampah plastik paling banyak di antara sampah yang ditemukan di laut. Sedotan termasuk 5 besar sampah plastik yang  didapat. Tak hanya di bibir pantai, juga di area konservasi mangrove Palu," ujarnya.

Masalah sampah plastik di Indonesia memang tengah menjadi perhatian. Bukan hanya di Palu, beberapa daerah di Indonesia seperti Bangka, Bali hingga Pulau Jawa menjadi kota penyumbang sampah karena wisatawan dan kepadatan penduduk

Lihat Juga

Upaya Pemerintah Memberantas Sampah Plastik di Laut

Guna menanggulangi permasalahan sampah, pemerintah Indonesia telah menyusun rencana nasional untuk mengatasi sampah plastik, khususnya di laut. Rencana tersebut memuat tentang pengembangan bioplastik, daur ulang, pengelolaan sampah menjadi energi, hingga langkah penguatan kapasitas bagi pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah.

Sebagai awal, rencana tersebut disusun dalam dalam lima pilar, yakni melakukan perubahan perilaku, mengurangi produksi sampah di darat, mengurangi produksi sampah dari aktivitas di laut, mengurangi produksi dan penggunaan sampah, serta meningkatkan mekanisme pendanaan, reformasi kebijakan, dan penegakan hukum.

Untuk menunjukkan keseriusan, pemerintah telah bertekad untuk mengurangi sampah di lautan sebesar 70 persen pada tahun 2025 dan menginvestasikan sebesar 1 miliar US $ untuk program pengelolaan sampah.

Laut Indonesia Darurat Sampah Plastik

Tak hanya itu, pemerintah menggandeng Kemenko Kemaritiman dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta mengembangkan penerapan kurikulum kemaritiman soal upaya penanganan sampah plastik yang mengancam laut Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menyiapkan beragam strategi guna merealisasikan target 2025 bebas sampah laut. Salah satunya adalah dengan memastikan kegiatan pembersihan pantai setiap satu bulan sekali.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti menyatakan, ada tiga hal utama yang difokuskan KKP dalam upaya pembersihan pantai tersebut. 

"Pertama adalah dengan menjaga agar sampah plastik di daratan tidak berakhir di laut. Kedua dengan menekankan upaya daur ulang sampah plastik dan ketiga mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai," ujarnya kepada VIVA beberapa waktu lalu.

Guna mendukung upaya tersebut, KKP telah menganggarkan dana sebesar Rp10 miliar pada tahun lalu. Sebanyak Rp2,5 miliar digunakan untuk membeli 11 mesin pencacah plastik yang ditempatkan di 11 titik dan juga membeli mesin kompos organik dari air untuk ditempatkan di enam titik.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ https://www.viva.co.id/indepth/sorot/1101439-perang-melawan-sampah-plastik

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perang Melawan Sampah Plastik - VIVA - VIVA.co.id"

Post a Comment

Powered by Blogger.