Search

Sampah Negara Tetangga Kotori Laut Berau - Tribun Kaltim

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Bupati Berau, Muharram menyinggung soal pencemaran lingkungan, khususnya di wilayah laut.

Hal ini disampaikannya saat memperingati Hari Nusantara, di halaman Kantor Bupati Berau, Kamis (20/12).

Muharram mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan, karena itu laut menjadi sumber pangan, sumber kekuatan bagi bangsa ini.

Baca: Hari Ibu, Emak-emak Tetap Saja Antre Elpiji, Staf Pemkab Peragaan Busana

Apalagi wilayah Kabupaten Berau sendiri memiliki lebih dari 50 pulau, yang sebagian sudah dikenal hingga ke mancanegara karena objek wisatanya.

Sebagian lagi menjadi pulau strategis, karena berbatasan dengan dua negara sekaligus, yakni Pulau Maratua yang berbatasan perairan dengan Malaysia dan Filipina.

Baca: Rekam Jejak Miljan Radovic Pelatih Baru Persib Bandung Pengganti Mario Gomez, Begini Sosoknya

"Sebagai negara kepulauan, laut adalah sumber kekuatan, sekaligus sumber ancaman bagi keutuhan NKRI," tegasnya.

Muharram menambahkan, ada TNI dan Polri yang berjaga di daerah perbatasan, bukan berarti masyarakat tidak bisa ikut berperan.

Baca: Wuiiih, Ada Hujan Salju di Balikpapan

"Untuk menjaga kejayaan laut, kita harus bisa mengatasi polusi dan pencemaran yang dapat merusak sumber daya laut kita," kata Muharram.

Ditambahkannya, pencemaran laut dapat menjadi persoalan serius yang tidak hanya berpengaruh pada ekosistemnya, namun juga kesejahteraan masyarakat, terutama yang memiliki matapencaharian di laut, seperti nelayan maupun pelaku usaha pariwisata bahari.

Baca: Peserta CPNS 2018 Kemendikbud yang Absen di SKB Tak Otomatis Gugur, Hanya Akan Pengaruhi Nilai

"Banyaknya sampah bahan non organik, seperti plastik yang sulit terurai, menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah. Namun untuk mengatasi persoalan ini, perlu peran masyarakat dan pelaku usaha," imbuhnya.

Sementara nelayan bisa ikut berperan menjaga lingkungan dengan tidak mnggunakan alat tangkap destruktif atau merusak lingkungan.

Baca: 5 Fakta Temuan Jasad Korban Tsunami Aceh, Sang Ibu Yakin Pencarian Belasan Tahun Itu Sudah Berujung

"Tidak menggunakan pukat, cantrang, racun apalagi bahan peledak (bom ikan) yang dapat menyebabkan turunnya populasi ikan," jelasnya.

Sampah memang menjadi masalah serius di wilayah pesisir Berau. Pasalnya, sampah domestik masih sulit ditangani, sementara tidak sedikit pula sampah kiriman dari negara tetangga yang terbawa arus hingga ke wilayah Berau.

Baca: Sering Mimpikan Orang yang Sama ternyata Bukan Pertanda Jodoh, Dokter Ini Beri Penjelasan Ilmiah

Sejauh ini banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, Non Goverment Organization (NGO), komunitas peduli lingkungan, hingga dunia pendidikan termasuk para pelaku usaha di bidang pariwisata untuk mengurangi cemaran sampah di laut, meski sampah tak pernah berhenti muncul di permukaan. (*)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ http://kaltim.tribunnews.com/2018/12/20/sampah-negara-tetangga-kotori-laut-berau

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sampah Negara Tetangga Kotori Laut Berau - Tribun Kaltim"

Post a Comment

Powered by Blogger.