JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, didorong membuat ecobrick atau bata ramah lingkungan yang terbuat dari sampah plastik.
Lurah Pulau Tidung Cecep Suryadi menyatakan, pembuatan ecobrick tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengolah sampah plastik di Pulau Tidung.
Baca juga: Plastic Hunter, Pungut Sampah Plastik Sambil Menjemput Rezeki di CFD
" Ecobrick ini memanfaatkan botol bekas minum terutama yang 600 mililiter. Tujuannya mengurangi sampah plastik yang ada di Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Tidung," kata Cecep kepada wartawan, Selasa (12/2/2019).
Cecep menuturkan, botol-botol bekas minum itu nantinya akan diisi sampah plastik yang berukuran lebih kecil supaya botol-botol bekas itu lebih padat.
Setelah dipadatkan, ecobrick akan disusun sedemikian rupa supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
"Nanti dengan tekanan tertentu, berat tertentu sehingga ecobrick ini menjadi lebih kuat untuk dijadikan kursi, pembatas taman, kaki meja, sehingga mengurangi sampah plastik," ujar Cecep.
Cecep mengklaim, jumlah sampah plastik di Pulau Tidung sudah jauh berkurang. Sebab, selain pembuatan ecobrick yang sudah berjalan selama dua minggu, Pulau Tidung juga memiliki sejumlah bank sampah yang aktif beroperasi.
Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, PNS Jakarta Utara Diminta Bawa Tumbler Sendiri
"Justru sekarang sampah plastik susah ditemui karena rebutan antara bank sampah dan PPSU untuk bikin ecobrick," kata Cecep.
Di samping itu, para petugas PPSU dan aparatur sipil negara Kelurahan Pulau Tidung juga diimbau membawa botol minum (tumbler) guna menekan jumlah sampah plastik.
Baca Lagi dah di situ https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/12/17023141/minimalisir-sampah-plastik-ppsu-pulau-tidung-buat-ecobrick-dari-botolBagikan Berita Ini
0 Response to "Minimalisir Sampah Plastik, PPSU Pulau Tidung Buat "Ecobrick" dari Botol Bekas - KOMPAS.com"
Post a Comment