
"Hari ini saya melihat kecenderungan penyebab masalahnya ada dua, yang pada hari ini kami minta perhatian betul dari masyarakat," kata pria yang akrab disapa Hendi ini dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4/2019).
"Pertama karena adanya beberapa ruko yang menutup saluran air. Kedua karena adanya beberapa saluran penuh dengan sampah," sambungnya.
"Kepala Dinas PU akan upayakan alat berat untuk didatangkan, sudah termasuk solar dan operator, saya tinggal di sini untuk 3 minggu harus bersih," ujarnya.
Hendi berharap dengan bantuan alat berat untuk membersihkan saluran tersebut bisa sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat, yaitu disiplin menjaga kebersihan dan mengelola sampah.
"Kita butuh bantuan dan kesadaran dari masyarakat. Karena sampah yang menutupi saluran-saluran air ini asalnya bukan dari pemerintah, tapi dari masyarakat sendiri," pesannya.
Lebih lanjut, selain meninjau permasalahan lingkungan yang ada, Hendi juga menemui sejumlah masyarakat pengguna fasilitas berobat gratis yang disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang.
"Tadi ada dua anak penderita kelumpuhan yang Alhamdulillah bisa berobat tanpa dipungut biaya, karena menggunakan fasilitas ambulans hebat dan Universal Health Coverage," katanya.
"Kemudian satu lagi juga ada warga yang menderita kanker juga Alhamdulillah bisa berobat gratis. Kalau sudah begini kami dari Pemerintah Kota Semarang merasa senang karena programnya benar-benar tepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambahnya.
Hendi mengatakan peningkatan kualitas hidup sehat memang menjadi salah satu fokusnya. Berbagai program pun diinisiasi, baik yang yang sifatnya kuratif dengan menyediakan fasilitas berobat gratis melalui Universal Health Coverage, hingga yang bersifat preventif dengan perbaikan kualitas lingkungan permukiman.
Ia juga menjelaskan wilayah kumuh Kota Semarang pada 2015 tercatat ada sebesar 416 hektare. Angka tersebut kemudian berhasil ditangani separuhnya pada 2017 hingga menyisakan 216 hektare.
Sedangkan pada 2011, lanjutnya, tercatat hanya ada 53,2 persen keluarga yang memiliki jamban sehat di Kota Semarang, yang kemudian pada 2017 dapat diupayakan meningkat hingga 91,8 persen.
Tonton juga video Dipantau CCTV, Sampah Popok di Sungai Brantas Berkurang:
(mul/ega) Baca Lagi dah di situ https://news.detik.com/berita/d-4494619/lihat-saluran-ada-sampah-hendi-kita-butuh-kesadaran-masyarakat
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lihat Saluran Ada Sampah, Hendi: Kita Butuh Kesadaran Masyarakat - detikNews"
Post a Comment