Search

Jangan Biarkan Lembang Jadi Tempat Wisata Sampah

NGAMPRAH, (PR).- Walaupun berada di kawasan wisata, tumpukan sampah dibiarkan menggunung di pinggir Jalan Maribaya, tepatnya di Kampung Sukahaji, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lebih ironi lagi, Bupati Bandung Barat Abubakar dan Ketua DPRD Bandung Barat Aa Umbara Sutisna merupakan warga Lembang.

Berdasarkan pantauan, Jumat 9 Februari 2018, tumpukan sampah di Kampung Sukahaji itu berketinggian hampir dua meter dan memanjang sekitar 150 meter di pinggir Jalan Maribaya. Selain merusak pemandangan, keberadaan sampah itu pun menimbulkan bau tak sedap bagi setiap orang yang lewat.

Padahal, sekitar 100 meter dari tumpukan sampah terdapat tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar kota, terutama setiap akhir pekan. Jalan Maribaya itu juga menjadi akses utama untuk menuju daerah Cibodas, di mana terdapat tempat wisata favorit lainnya.

Seorang warga Kayuambon, Depi Gunawan (32) menyayangkan pembiaran sampah di Kampung Sukahaji yang telah berlangsung selama sekitar setahun terakhir ini. Menurut dia, pengelolaan sampah di kawasan Lembang selayaknya mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat, karena Lembang menjadi daerah kunjungan orang luar kota.

"Apa enggak malu, kalau sampahnya dibiarkan terus, bisa-bisa Lembang ini jadi tempat untuk wisata sampah. Pak Bupati dan ketua dewan juga kan orang Lembang, tapi pengelolaan sampah di Lembang masih kayak begini. Artinya, permasalahan lingkungan di Lembang ini tidak menjadi perhatian pemerintah," katanya.

Pekerjaan rumah pemda

Kepala Dinas Lingkungan Hidup KBB Apung Hadiat Purwoko mengakui, tumpukan sampah di Kampung Sukahaji itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Melalui UPT Kebersihan, Apung mengatakan, pemerintah sudah mengagendakan untuk mengangkut sampah liar tersebut. Akan tetapi, pengangkutannya terkendala oleh keterbatasan armada.

"Armada kami kan dibagi-bagi untuk di wilayah utara dan selatan. Di selatan juga, kayak di Rancapanggung, sampahnya itu sudah menggunung juga. Memang perlu dioptimalkan buat penanganannya, tapi kekuatan armada kami terbatas. Jadi, kalau pengangkutannya agak terlambat, ya mohon masyarakat bersabar. Yang jelas, itu sudah menjadi agenda UPT Kebersihan untuk menyelesaikannya," kata Apung.

Menurut dia, UPT Kebersihan lebih memprioritaskan pelayanan sampah bagi masyarakat atau pihak yang sudah bekerja sama, yakni dengan membayar retribusi. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah desa dapat mengoptimalkan badan usaha milik desa (BUMDes) dalam pengelolaan sampah.

"Kalau yang suda melakukan MoU dengan UPT, itu pasti terlayani permbuangan sampahnya. Makanya, ke depan kami punya program bagaimana desa-desa juga bisa memberdayakan BUMDes-nya, untuk mengelola bank sampah. Dengan demikian, tidak terjadi lagi sampah liar. Jadi, perlu ada kepedulian dari semua pihak, karena kalau pemerintah saja yang menyelesaikan permasalahan sampah ya repot juga," tuturnya.***

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/02/09/jangan-biarkan-lembang-jadi-tempat-wisata-sampah-419211

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jangan Biarkan Lembang Jadi Tempat Wisata Sampah"

Post a Comment

Powered by Blogger.