Search

Ini Kata ZWIA Soal Sampah di Indonesia

CIMAHI, (PR).- Zero Waste International Alliance (ZWIA) mendorong berbagai daerah di Indonesia menerapkan konsep zero waste cities atau konsep kota bebas sampah. Pengelolaan sampah menjadi sumber daya sudah diterapkan banyak negara.

Seperti diungkapkan K. Vasuki, perwakilan ZWIA dari India, dalam Internasional Zero Waste Cities Conference (IZWCC) di Gedung Technopark Cimahi Jalan Raya Baros Kota Cimahi, Selasa 6 Maret 2018. "Pemerintah Indonesia harus mulai berpikir bagaimana mengelola sampah agar tidak menimbulkan bencana. Pemanfaatan jadi energi bisa menjadi pilihan, negara lain sudah membuktikan," ujarnya.

Pengolahan sampah bisa dipilih sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Salah satunya, lanjut Vasuki, juga bisa menggunakan teknik insinerasi dengan teknologi pengolahan sampah ke energi (waste-to-energy). 

"Proses pembakaran tersebut bisa membuat sampah yang dibakar dengan temperatur sangat tinggi menjadi energi pembangkit listrik, namun tentu saja masih memiliki dampaknya, seperti residu yang diserap tanah dan gas polutan yang dilepaskan ke udara," kata Vasuki.

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan banyak penyakit, diantaranya Demam Berdarah Dangue (DBD) yang merenggut ratusan nyawa pada 2017, termasuk di India Selatan.

Tak hanya itu, pengolahan sampah yang tidak baik menyebabkan kekeringan sangat parah. "Di India Selatan sudah terasa akibatnya. Sekitar 800 tahun ke depan kehidupan di bumi akan hilang kalau sampah tidak dikelola dengan baik. Perlu ada upaya lebih banyak untuk menghentikan perubahan iklim dan berbagai dampak buruk dan perilaku membuang sampah sembarang," tuturnya.

Masih Cita-cita

Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna mengakui konsep zero waste masih sulit diterapkan. "Zero waste itu cita-cita semua, termasuk Kota Cimahi. "Semua berkepentingan bagaimana membuat sebuah kota nol sampah," ungkap Ajay.

Salah satu upaya guna mewujudkan konsep zero waste adalah dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). "Kita edukasi masyarakat dari yang paling bawah, mereka harus tahu bagaimana memilah sampah sejak dari rumah tangga, sehingga yang diangkut ke TPA hanya tinggal sisanya saja," ucapnya.

Diakui Ajay, berbagai negara menawarkan konsep pengelolaan sampah. Namun, dia menilai tidak bisa langsung membandingkan secara langsung karena perbedaan kultur budaya, tingkat dan jenis konsumsi pangan, hingga jenis sampah yang dihasilkan.

"Seperti Amerika makanannya junkfood semua, sampah kertas dan plastik. Di Indonesia kan ada organiknya banyak, yang bisa dilakukan ya dipilah dan diolah dulu," tuturnya.***

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/03/06/ini-kata-zwia-soal-sampah-di-indonesia-420716

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini Kata ZWIA Soal Sampah di Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.