Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan rata-rata jumlah sampah dari Januari hingga Mei 2018 atau sebelum Ramadan yang masuk ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang sebesar 7.710 ton per hari.
Namun selama bulan Ramadan, sejak 17 Mei hingga 11 Juni sampah yang masuk ke TPST Bantargebang mencapai 7.999 ton per hari.
"Artinya terjadi peningkatan tonase sampah sebesar 289 ton per hari atau meningkat empat persen selama bulan Ramadan," kata Isnawa dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (12/6).
Isnawa mengatakan sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang mengalami peningkatan besar di bulan Ramadan ini. Di antaranya sampah sayur-mayur, buah-buahan, plastik, serta pembungkus makanan.
Menurutnya, peningkatan jumlah sampah selama bulan ramadan ini dipengaruhi oleh perubahan pola konsumsi masyarakat.
"Dengan meningkatnya konsumsi pada waktu berbuka puasa dan waktu sahur," ujar Isnawa.
Meski ada peningkatan jumlah sampah, Isnawa menyebut jumlah sampah justru berbalik turun menjelang lebaran dan setelah lebaran, atau pada H-6 hingga H+6 lebaran.
"Mengingat sudah dimulainya cuti bersama dan libur lebaran, saat itu banyak warga yang pergi mudik," ucap Isnawa.
Lebih lanjut, Isnawa juga mengungkapkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga tetap menyiagakan petugas kebersihan pada saat lebaran. Hal itu untuk mengantisipasi adanya timbunan sampah, khususnya di lokasi-lokasi yang menyelenggarakan salat Idul Fitri dan juga di tempat wisata.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga akan mengoptimalkan penggunaan mobil penyapu jalan otomatis atau roadsweeper, truk sampah comapctor dan patroli sampah untuk mengantisipasi adanya timbuhan sampah di Jakarta saat malam takbiran dan pelaksanaan salat Idul Fitri.
(ugo) Baca Lagi dah di situ https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180612183019-20-305667/volume-sampah-di-jakarta-meningkat-selama-ramadanBagikan Berita Ini
0 Response to "Volume Sampah di Jakarta Meningkat Selama Ramadan"
Post a Comment