Volume Sampah di Kota Semarang Meningkat Selama Libur Lebaran

JawaPos.com - Sepanjang libur Lebaran 2018, volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang mengalami kenaikan. Peningkatan bahkan tercatat cukup tinggi, yakni hingga 965 ribu kilogram atau naik 10 persen dari hari biasa per Sabtu (17/6) kemarin.

Berdasarkan pantauan JawaPos.com di lokasi, truk sampah nampak lalu lalang bergantian keluar masuk kawasan TPA. Adapun para pemulung yang terhitung hingga puluhan jumlahnya, dengan cekatan memungut sampah plastik untuk kembali dijual.

"Dalam sehari ini, setiap satu armada truk sampah bisa bolak-balik lima kali untuk mengangkut sampah," ujar Petugas timbang (TPA) Jatibarang, Suprapto, Minggu (18/6).

Volume Sampah di Kota Semarang Meningkat Selama Libur Lebaran — *Truk pengangkut sampah masuk ke kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang, Minggu (18/6). (Tunggul Kumoro/JawaPos.com)*

Ia menerangkan, meningkatnya volume sampah disebabkan tidak adanya pengangkutan pada hari H Lebaran, Jumat (16/6) kemarin. Belum lagi produksi sampah rumah tangga dan pasar yang tercatat sempat tinggi, terutama pada hari-hari menjelang Lebaran. hal itu membuat volume meningkat dari hari biasa yang tercatat hanya 825 ribu kilogram saja.

"Kamis (14/6) kemarin dilembur untuk pengangkutan sampah, sementara hari H tidak ada pengangkutan. Otomatis ada penumpukan di sejumlah titik," sambungnya.

Jenis sampah, lanjut Suprapto, didominasi dari buangan pasar tradisional dan rumah tangga. Hal ini, menurutnya, dapat dilihat dari tumpukan sampah basah yang diangkut ke TPA Jatibarang. "Itu nanti diproses menjadi gas. Tak masalah juga sebenarnya," tambahnya.

Pada hari kedua Lebaran atau Sabtu (16/6) kemarin, total ada sekitar 965 ribu kilogram sampah dibuang. Pada Minggu (17/6) sampai sekitar pukul 13.00 siang terhitung tak kurang dari 500 ribu kilogram sampah diangkut ke Jatibarang. Angka ini diprediksi masih akan terus bertambah. Karena sudah beroprasinya sejumlah pasar di Kota Semarang per hari ini.

Sebagai langkah antisipasti munculnya penumpukan, Suprapto menyebut, pihaknya telah mengerahkan sekitar 130-an armada pengangkut sampah. "Ditujukan untuk memungut sampah dari pasar tradisional dan beberapa lokasi di Kelurahan serta Kecamatan titik pengambilan sampah," tandasnya.

(gul/JPC)

Let's block ads! (Why?)