Search

Ditinggal Mudik, Volume Sampah Warga Jakarta Diklaim Menurun

JAKARTA - Memperingati Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, sebagian warga Jakarta memilih untuk merayakannya di kampung halaman bersama sanak famili. Ditinggal penghuninya yang sedang mudik, membuat volume sampah di Ibu Kota alami penurunan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, tepat pada hari pertama Lebaran, sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang hanya 1.286 ton dengan 326 rit truk sampah dan pada H+1 Idul Fitri 2.060 ton dengan 409 rit truk sampah.

BERITA TERKAIT +

"Sedangkan pada H-1, total sampah mencapai 7.781 ton dengan 1.434 rit truk sampah," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Minggu (17/6/2018).

Isnawa menjelaskan, berdasarkan pengalaman empiris pada tahun-tahun sebelumnya, volume sampah menurun saat pra dan pascalebaran, namun tahun ini terjadi sedikit perubahan pola.

 sampah

Pada tahun-tahun sebelumnya sampah menurun sejak saat dimulainya cuti bersama, beberapa hari menjelang Lebaran, tapi di tahun ini sampah pada H-1 ternyata masih tetap tinggi.

“Ini terjadi karena kami sebelumnya telah menginstruksikan kepada para supir truk sampah untuk mengosongkan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta jelang hari raya,” kata Isnawa.

Isnawa melanjutkan, strategi ini dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hari H dan H+1 lebaran. Selain itu agar kondisi lingkungan sekitar TPST tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.

“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” jelasnya.

 sampah

Menurutnya, jumlah sampah akan kembali normal pada H+7. Pihaknya sudah melakukan antisipasi peningkatan tonase tersebut. Pada saat tukang-tukang gerobak yang sempat mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal dikirim kembali.

"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+10 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," ujarnya.

TPST Bantargebang tempat diprosesnya sampah Jakarta pun, kata Isnawa, tetap beroperasi 24 jam selama libur dan cuti bersama Idul Fitri 1439 H. Sebanyak 300 personel ditugaskan piket di tempat pengelolaan sampah TPST Bantargebang.

“Per hari ini dwilling time atau waktu truk sampah mengantri, menimbang sampah, dan menurunkan sampah sampah di sana di bawah 1 jam. Ini salah satu indikator pengelolaan TPST Bantargebang tetap normal,” pungkasnya.

Berdasarkan data Dinas Kebersihan, rata-rata per hari berat sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang pada kondisi normal berkisar 7.000 - 8.000 ton per hari dengan 1.300 - 1.400 rit truk sampah.

(wal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ https://news.okezone.com/read/2018/06/17/338/1911160/ditinggal-mudik-volume-sampah-warga-jakarta-diklaim-menurun

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ditinggal Mudik, Volume Sampah Warga Jakarta Diklaim Menurun"

Post a Comment

Powered by Blogger.