Solopos.com, SUKOHARJO–Sampah menjadi sorotan utama masyarakat dan anggota legislatif yang berdomisili di wilayah Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Selama ini, sampah menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan Kaliwingko.
Hal itu mengemuka dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) kecamatan di Kantor Camat Grogol, Rabu (6/2). Kegiatan yang diadakan oleh Pemerintah Kecamatan Grogol itu dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopincam) Grogol, para kepala desa (kades) dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Grogol. Kegiatan musrenbang itu juga dihadiri sejumlah anggota legislatif asal Kecamatan Grogol yakni Jaka Wuryanta asal Partai Golkar, Suryadi asal PAN dan Yoshua Sindhu Riyanto asal Partai Gerindra.
Rekomendasi Redaksi :
Sampah masih menjadi masalah klasik yang harus mendapat perhatian khusus baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat. Mayoritas merupakan sampah rumah tangga yang tersebar di sejumlah desa.
Masyarakat membuang kerap sampah sembarangan di sungai atau pinggir jalan. Tumpukan sampah menggunung di sungai menganggu aliran air. Hal ini menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir selama musim penghujan. “Pengelolaan sampah dengan konsep 3R [reuse, reduce dan recycle] dapat dijadikan solusi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Ini yang selalu saya tekankan,” kata anggota Komisi III DPRD Sukoharjo, Jaka Wuryanta.
Jaka membeberkan pengelolaan sampah dengan menerapkan konsep 3 R di Surabaya, Jatim. Hampir setiap lokasi ada bank sampah serta rumah kompos sehingga sampah tak lagi menjadi barang yang tidak berguna melainkan menghasilan uang. Masyarakat telah memiliki kesadaran untuk memilah sampah organik dan nonorganik.
Kondisi itu bisa diterapkan di wilayah Grogol yang padat permukiman dengan jumlah penduduk paling banyak di Kabupaten Jamu. “Aspirasi warga Grogol bakal kami kawal hingga terealisasi pada masa mendatang. Ini komitmen kami sebagai wakil rakyat,” ujar dia.
Sementara itu, Camat Grogol, Bagas Windaryatno, meminta agar para kades dan tokoh masyarakat memberdayakan masyarakat untuk menerapkan konsep pengelolaan sampah 3 R. Masyarakat bisa menambah penghasilan setiap bulan dengan menjadi nasabah bank sampah.
Aspirasi masyarakat tak hanya fokus pembangunan infrastruktur perdesaan melainkan aspek lainnya seperti pemberdayaan masyarakat dan perekonomian desa. Para kades maupun tokoh masyarakat bisa memberi usulan dan masukan untuk percepatan pembangunan di wilayahnya masing-masing. “Nanti ada lima perwakilan Kecamatan Grogol yang mengikuti kegiatan musrenbang tingkat kabupaten. Mereka harus terlebih dahulu memahami berbagai masalah di Grogol seperti sampah,” kata dia.
Baca Lagi dah di situ https://soloraya.solopos.com/read/20190209/490/970723/warga-grogol-sukoharjo-bahas-masalah-sampahBagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Grogol Sukoharjo Bahas Masalah Sampah - Solopos"
Post a Comment