Search

Prihatin Sampah di Sungai, 4 Anak Aksi di Bawah Jembatan Monkasel - Jawa Pos

SURABAYA - Empat orang anak-anak yang masih satu saudara menggelar aksi peduli lingkungan di sungai di bawah Jembatan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya, Senin (17/2). Mereka mengenakan kostum puteri duyung dan membawa spanduk berisikan himbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama ke sungai.

Keempat anak ini adalah Aeshnina Azzahra Aqilani, 12, Ameera Cetta Lentera, 6, Angela  Azzahra, 5 dan Nathanael Kenzie Nugroho, 4. Aeshinina menyampaikan bahwa latar belakangnya melakukan aksi bersama ketiga saudaranya adalah karena ia melihat hingga kini masih banyak warga Kota Surabaya yang membuang sampah di sungai. Terutama mereka yang tinggal di bataran sungai.

”Kemarin kami menelusuri sungai dari Warugunung sampai Karangpilang, di situ saya menemukan banyak orang yang tinggal di bantaran sungai buang sampahnya di sungai,” katanya.

Gadis yang akrab disapa Nina ini menyebut, dari penelusuran itu, ia menjumpai setidaknya ada 30 tumpukan sampah plastik dan rumah tangga dengan diameter besar dan kecil. Ia menyayangkan, padahal sungai di bawahnya merupakan sumber air untuk PDAM.

Selain itu, Nina juga menyayangkan biota di dalam sungai yang akan teracuni dengan adanya sampah ini. “Ikan tidak bisa membedakan mana makanan mereka, mana sampah. Bahkan ikan di laut itu mengira kresek plastik itu ubur ubur, sehingga dimakan saja jadinya malah tercemar,” ujarnya.

Dengan aksinya itu, Nina dan ketiga saudaranya berharap pemerintah untuk mendorong warganya agar tidak membuang sampah di sungai dan memfasilitasi warganya dengan tempat sampah.

Direktur Eksekutif  Ecoton Surabaya, Prigi Arisandi, sebagai pendamping anak-anak itu menyebut bahwa Surabaya sudah baik pengelolaan lingkungannya. Hanya saja, masalah air kurang diperhatikan. ”Pemerintah (Surabaya) sudah bekerja maksimal, tapi faktanya kan masih ada (sampah di sungai), berarti harus dievaluasi. Memang harus ada penegakan hukumnya,” katanya.

Ia menyebut, sebenarnya Pemerintah Kota Surabaya hanyalah korban dari tata kelola yang buruk tentang pengelolaan sungai. Karena sungai di Surabaya termasuk sungai nasional yang merupakan kewenangan dari Kementerian PU.

”Kami di sini bukan untuk menyalahkan pemkot. Tapi, kami minta agar pemkot juga mendorong warganya lebih menjadikan sungainya haram dibuangi sampah. Memang sungainya bukan punya Surabaya, tapi warganya kan warga Surabaya,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Arif Rusman mengatakan, setiap hari tim patroli sudah menyisir sungai atau got-got di berbagai kawasan. Bahkan saat terjadi banjir pun, petugas tetap turun untuk membersihkan saluran yang mampet karena sampah. “Sejumlah saluran air di Kota Pahlawan memang sering tersumbat karena sampah,” ujarnya. (ism/jay)

(sb/is/Nug/JPR)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dah di situ https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2020/02/18/179930/prihatin-sampah-di-sungai-4-anak-aksi-di-bawah-jembatan-monkasel

Bagikan Berita Ini

1 Response to "Prihatin Sampah di Sungai, 4 Anak Aksi di Bawah Jembatan Monkasel - Jawa Pos"

  1. DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
    dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.