TRIBUNKALTIM.CO -- Kebiasaan membakar sampah plastik kerap dilakukan masyarakat.
Dalih yang dipakai adalah untuk mengurangi tumpukan sampah.
Sampah memang berkurang karena menyusut menjadi abu setelah pembakaran, tetapi cara ini justru menimbulkan masalah baru bagi kesehatan maupun lingkungan.
Menurut Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, DR Emil Budianto, yang ditemui disela-sela acara Seminar bersama Technoplast, sampah plastik yang menggunung menyimpan kandungan karbon dan hidrogen.
Baca: Tempuh 11 Km, Pasutri Lansia Bersepeda Ontel Antar Anaknya yang Down Syndrom Pergi Sekolah
Zat-zat tersebut akan berkumpul dengan zat lain seperti klorida yang ditemukan pada sisa makanan, dan ketika disulut api, campurannya akan melepaskan zat berbahaya bagi manusia.
“Kalau sampah-sampah plastik beserta sisa makanan itu dibakar akan memproduksi dioksin dan furan. Zat tersebut dalam konsentrasi kecil saja bisa menyebabkan kematian,” ujarnya pada Senin (26/3/2018) di Jakarta.
Baca: Fotonya Diunggah David Beckham di Instagramnya, Begini Komentar Teman-teman Sripun
Emil melanjutkan, paparan zat dioksin apabila dihirup manusia dalam waktu singkat akan menimbulkan reaksi batuk, sesak napas, dan pusing.
Gejala tersebut adalah respons tubuh saat terpapar zat berbahaya.
Baca Lagi dah di situ http://kaltim.tribunnews.com/2018/03/29/sering-bakar-sampah-plastik-hentikan-kebiasaan-itu-ini-bahayanyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Sering Bakar Sampah Plastik? Hentikan Kebiasaan Itu, Ini ..."
Post a Comment