Saidah, warga Kelurahan Gentong Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan ini mengaku merintis usahanya ini dari nol bersama sang suami, tepatnya 17 tahun silam.
"Saya mulai usaha ini dengan suami setelah menikah 17 tahun lalu. Suami meninggal setahun lalu, (sejak itu) saya jalankan sendiri. Alhamdulillah karena sejak awal kerja bersama, saya bisa menjalankannya," kata Saidah berbincang dengan detikcom di rumah sekaligus tempat usahanya, Senin (2/4/2018).
Saidah mengungkapkan usaha kerajinan bak sampahnya dimulai dengan memajang beberapa bak sampah di depan rumahnya. Sembari menunggu pembeli, ia dan suaminya bekerja membuat bak sampah satu demi satu.
"Saat awal-awal dulu, sehari tak laku sudah biasa. Bahkan seminggu tak ada (pembeli, red) yang mampir. Yang beli ya tetangga sekitar," kenangnya.
Saidah di rumah sekaligus bengkel usahanya. (Foto: Muhajir Arifin) |
"Berkah ikut pemeran jadi banyak yang tahu. Selain pemesan dalam kota, pembeli dari luar kota juga memesan," terangnya.
Seiring bertambahnya pesanan Saidah pun menambah karyawan. Hingga saat ini ia mempekerjakan empat karyawan. Dua karyawan di bagian produksi, dua lagi di bagian pengecatan dan melukis.
"Dulu saya jual bak sampah polos. Agar menarik pembeli kemudian diwarnai, dilukis pemandangan alam, bunga, hingga kartun. Doraemon yang disukai," terangnya.
Bak sampah bergambar tokoh kartun Doraemon adalah yang paling diminati. (Foto: Muhajir Arifin) |
Dalam sehari Saidah mampu memproduksi 10-13 bak sampah. Satu buah bak sampah dijual dengan harga mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, bergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. Namun, kata dia, rata-rata bak sampah dengan harga Rp100 ribu adalah yang banyak dipesan.
Saidah enggan mengungkapkan omzet penjualannya. Namun ia mengaku bisa menggaji karyawannya hingga Rp 1,5 juta perminggu. "Kalau sebulan ya sampeyan (kamu, red) hitung sendiri," imbuhnya merendah.
Ibu dua anak ini mengaku bisnis yang digelutinya tak memiliki kendala berarti. Bahan ban bekas mudah didapat dan biasanya didatangkan dari Surabaya.
Ia juga tak perlu susah mengirimkan barang. Semua langganan datang sendiri dengan membawa alat transportasi masing-masing. Para pelanggan berasal dari dalam kota hingga luar kota sekitar.
"Alhamdulillah selalu ada pesanan. Sayangnya rumahnya sudah tak cukup menampung stok bak sampah. Masih menabung untuk membeli tempat yang lebih luas," pungkasnya.
Saidah memiliki 4 karyawan: 2 di bagian produksi, 2 lagi di bagian pengecatan. (Foto: Muhajir Arifin) |
(lll/iwd) Baca Lagi dah di situ https://news.detik.com/jawatimur/3948195/dari-bak-sampah-saidah-mampu-gaji-karyawan-rp-6-jutabulan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari Bak Sampah, Saidah Mampu Gaji Karyawan Rp 6 Juta/Bulan"
Post a Comment